Pages

  • SINI GUA BILANGIN
  • Sini Kenalan !
Instagram Facebook Twitter

Sini Gua Bilangin!

Ekskresi Hati dan Pikiran, dari Insan yang Sok Tahu.

    • SINI GUA BILANGIN
    • SINI KENALAN
    Seperti waktu menentukan, “Ini.. nge-buka tulisan kali ini, enaknya gimana ya”, “Gimana kalau nanti gini, terus akhirnya begitu ?”

    Menjawab pertanyaan, dengan pertanyaan.

    Ya gimana, habisnya sudah kebiasaan.

    Artwork by Hvryo

    Bapak selalu bilang, “KALAU MAU NGELAKUIN SESUATU ITU, PIKIR DULU DUA KALI !” Iya, Bapak bilangnya sambil mbentak. Duduk di kursi plastik, kedua tangan di pinggul seperti Jendral mau marahin anak buah. Kemudian Saya disuruh Push-up.

    Dari dulu sampai sekarang, Saya memang  manusia yang cukup ceroboh.

    Seperti saat kepleset naik motor, waktu jalannya licin, dan belog tanah merah. Atau jatuh jungkir balik di depan gereja sampai demam.

    Dulu, Saya memang ceroboh yang cenderung ke-bego-begoan.

    Bapak pasti marah, dan kata – kata “MAKANYA ! PIKIR DULU DUA KALI !” keluar dari mulut Bapak. Disusul dengan kumisnya yang bergetar hebat. Bikin Saya ter-intimidasi. Mau ngejambak, tapi masih hormat.

    Mungkin Bapak Cuma gamau melihat anaknya kesakitan, atau terluka akibat kebodohannya sendiri. Dan jujur, Sekarang, Saya jadi merasakan apa yang Bapak rasakan.

    Kesal parah, melihat orang yang terluka atau kesakitan, akibat kebodohannya sendiri. Ingin hati berkata, “GUOBLOK SIH LU ! SAKIT KAN !” tapi kemudian sadar, orang yang lagi sakit, dibentak ‘GUOBLOK’ malah makin njerit. Jadi dipendam saja. Mungkin dulu, Bapak merasakan hal yang sama.

    Di hatinya mungkin, sudah mengumpat minimal sepuluh jenis kata terlarang buat anaknya.

    Tapi berkat didikan Bapak, Saya mau tidak mau jadi terbiasa untuk selalu berpikir dua kali. Seperti Baymax yang di-program oleh Hiro untuk melindungi dirinya, Saya di-program sama Bapak untuk melindungi diri Saya sendiri.

    Jadinya Saya tidak mudah jatuh kedalam yang namanya, “Lubang Yang Sama.”

    Terus yang paling Saya suka akibat sering berpikir dua kali, Saya jadi bisa membaca situasi. Dan ini, skill yang paling keren, dan paling berguna.

    “Memang apa siiiih hubungannya, berpikir dua kali, sama bisa baca situasiii ?” (Mungkin) beberapa dari teman – teman ada yang bertanya dengan nada yang menyebalkan seperti itu.

    Nih, dengan bisa berpikir dua kali, Saya jadi tidak gampang nge-judge tanpa alasan. Alam bawah sadar Saya pasti ngomong, “Gimana kalau ternyata, Dia ga begitu?” atau “Siapa tau dia begini karena ada sesuatu.” Akhirnya, Saya jadi tidak bertindak asal – asalan.

    Keren kan ?

    .

    Tapi, semakin bertambah dewasa, semakin banyak bulu – bulu yang tumbuh dimana saja, makin Saya sadar, sebenarnya kebiasaan ini adalah pedang bermata dua.

    Ada sisi sebelahnya, yang tanpa sadar, menggrogoti Saya pelan – pelan.

    “Maksudnyaaa..??” Lagi – lagi beberapa dari teman – teman (mungkin) ada yang bertanya dengan nada demikian.

    Karena sudah terbiasa ‘berpikir dua kali’, Saya jadi pribadi yang gampang skeptis. Saya mudah sekali ragu – ragu. Waktu yang harusnya digunakan buat ambil keputusan, malah Saya pakai untuk mikirin kemungkinan – kemungkinan yang belum tentu ada benarnya.

    Makannya Saya iri sama teman – teman yang bisa bertindak sesuai dan sebebas hatinya. Yang ga perlu mikir ini – itu, Yang tanpa di-komando tubuhnya jalan sendiri.

    Kalau kita ada dalam situasi yang sama, seperti lomba lari misalnya, Saya pasti mikir hal – hal yang ga penting seperti, “Nanti kaki kiri di depan, supaya akselerasi dan tumpuannya bisa lebih kuat dibanding kaki kanan.” atau “Gimana kalau nafasnya pendek – pendek aja, supaya tenaga yang dikeluarkan bisa efektif dan maksimal ?”

    Waktu wasit tiup peluit, Saya kaget, “Eh copot !” Kemudian makan debu. Ditinggal teman – teman yang hampir sampai garis finish.

    Saya respect dengan teman – teman yang bernyali seperti itu. Yang punya pola pikir se-sederhana itu. Memandangi mereka seperti rekreasi, untuk orang – orang yang punya pikiran kompleks kaya Saya.

    .

    Eh ! Tapi, Duh.. Saya tahu ga semuanya seperti itu. Saya menyimpulkan hanya berdasarkan dari apa yang Saya liat. Nanti kalau pada marah gimana ya ?


    Nah tuh kan, Saya mikir dua kali lagi.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Siapa Ini ?

    Foto Profil 2020

    Jo Reha

    Hallo ! Apa kabar ? Saya Jo, yang biasanya nulis di blog ini. Maaf ya kalau tulisannya kurang jelas atau enggak masuk akal. Karena memang begitu Saya orangnya.

    Mikirnya kejauhan, Imajinasinya ketinggian. Jadi, salam kenal !

    Lebih Lanjut

    • facebook
    • twitter
    • instagram
    • youtube

    Bacaan Terbaik

    • Sudut Bumi Paling 'Edan'
    • The Game of Waiting
    • Pemeran, Penonton, dan Suntik Silikon
    • Galaksi, Ini dan Itu.

    Bacaan Terbaru

    Labels

    bekasi cerpen curhat kritik mikir Personal Thought random santai

    Arsip Blog

    • Oktober 2020 (1)
    • Agustus 2020 (1)
    • Januari 2020 (1)
    • November 2019 (1)
    • Agustus 2019 (1)
    • September 2018 (1)
    • Agustus 2018 (1)
    • Juli 2018 (2)
    • Januari 2018 (1)
    • November 2017 (1)
    • Juli 2017 (1)
    • April 2017 (3)
    • Februari 2017 (3)
    • Januari 2017 (4)
    • Desember 2016 (1)
    • November 2016 (2)
    • Oktober 2016 (1)

    Para Pembaca

    Facebook Twitter Instagram Google Plus

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top