Pages

  • SINI GUA BILANGIN
  • Sini Kenalan !
Instagram Facebook Twitter

Sini Gua Bilangin!

Ekskresi Hati dan Pikiran, dari Insan yang Sok Tahu.

    • SINI GUA BILANGIN
    • SINI KENALAN
    Sebuah bangunan besar sedang dibangun di atas bukit. Dengan tembok – tembok yang tinggi menjulang sampai langit, membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa kerdil.

    Namun, nampaknya tidak berpenghuni. Kecuali benda – benda aneh yang dibalut cahaya, diletakan sembarang di dalamnya.

    Kemudian, seorang perempuan berjalan ke dalam. Berjalan dengan tudung hitam, dan menunduk. Meletakan benda – benda di dalam pelukannya, di sekitar benda – benda lainnya.

    Cahaya putih ke kuningan yang terpancar, sangat menyilaukan mata. Namun Aku bisa melihat dengan jelas, perempuan ini terlihat benar - benar kesedihan.

    Photo by Dave Ruck on Unsplash


    Tidak ada yang salah jika seseorang ingin melindungi dirinya sendiri. Sampai kepada tingkat di mana, mereka melarikan diri. Kemudian membuat tempat untuk bersembunyi.

    Mengurung diri. Tidak memperbolehkan siapapun untuk mendekat sama sekali.

    Bisa saja tempat bersembunyi itu, adalah sebuah Kastil. Tempat para Raja – Raja, Ratu, dan para Petinggi. Karena apapun yang ingin Mereka lindungi, sama pentingnya, sama berharganya. Hingga  perlu tempat yang pantas dan luar biasa.

    Hal – hal seperti Hati, misalnya. Atau sebuah kesadaran. Karena keduanya sangat mahal dan langka.

    Kita semua punya sesuatu yang tidak perlu diketahui banyak orang. Rahasia, dosa, luka – luka, bagian dari diri kita yang lain, dan sebagainya. Ini sungguh wajar. Karena hal inilah yang membuat seorang manusia, menjadi ‘manusia’.

    Dan dibongkar, diketahui, bahkan disakiti, adalah hal ke-dua-ribu-sembilan-ratus-sembilan-puluh-sembilan, yang paling Mereka inginkan.

    Bagi Mereka, bersembunyi adalah jalan keluar satu – satunya.

    Namun tanpa sadar, sedikit demi sedikit, hal ini yang akhirnya memutus Mereka dengan dunia luar. Terisolasi, sendirian. Mungkin bisa sampai dimakan waktu, kemudian dilupakan.

    Tidak hanya Mereka menyakiti diri sendiri, Mereka juga menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya. Orang – orang yang tanpa sengaja berjalan, dekat tempat di mana Mereka berada.

    Kastil yang dibangun atas nama ‘perlindungan’, tempat ter-aman untuk meletakkan badan, pertahanan terakhir sebelum jatuh lebih dalam,

    Akhirnya runtuh dengan perlahan.

    .

    Beberapa orang bisa terlihat baik – baik saja, meski di dalam hatinya, Mereka merasa sangat ketakutan. Berjalan dan membaur dengan sekitar, sambil menahan kesakitan.

    Aku kenal dengan seorang perempuan. Senyumnya selebar pegunungan, dan wajahnya secerah matahari di ujung jalan. Melihatnya, menenangkan hati yang sedang berantakan.

    Suatu waktu, Aku mencoba melihat lebih dalam. Membawa ke dua mataku untuk melihat sesuatu yang tidak pernah diperlihatkan. Dan di sana lah Ia berdiri, di hadapan sebuah kastil dengan menara – menara yang mulai berjatuhan. Kesepian.

    Pantas saja setiap Aku mendekat, ada sistem pertahanan yang terlihat sangat  mencurigakan. Namun, pertahanan tersebut sepertinya tidak akan bertahan lama. Aku tahu, dan Aku lihat.

    Sekarang, Aku sedang mencoba mengulurkan tangan. Menawarkan diri untuk menemaninya melihat kehancuran. Bersama - sama. Paling tidak, agar tidak sendirian. Agar lebih aman. Agar tidak sakit berlebihan.

    Karena Aku paham rasanya. Karena Aku juga punya Kastil yang mulai hancur pelan – pelan.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Siapa Ini ?

    Foto Profil 2020

    Jo Reha

    Hallo ! Apa kabar ? Saya Jo, yang biasanya nulis di blog ini. Maaf ya kalau tulisannya kurang jelas atau enggak masuk akal. Karena memang begitu Saya orangnya.

    Mikirnya kejauhan, Imajinasinya ketinggian. Jadi, salam kenal !

    Lebih Lanjut

    • facebook
    • twitter
    • instagram
    • youtube

    Bacaan Terbaik

    • The Game of Waiting
    • Sudut Bumi Paling 'Edan'
    • Pemeran, Penonton, dan Suntik Silikon
    • Galaksi, Ini dan Itu.

    Bacaan Terbaru

    Labels

    bekasi cerpen curhat kritik mikir Personal Thought random santai

    Arsip Blog

    • Oktober 2020 (1)
    • Agustus 2020 (1)
    • Januari 2020 (1)
    • November 2019 (1)
    • Agustus 2019 (1)
    • September 2018 (1)
    • Agustus 2018 (1)
    • Juli 2018 (2)
    • Januari 2018 (1)
    • November 2017 (1)
    • Juli 2017 (1)
    • April 2017 (3)
    • Februari 2017 (3)
    • Januari 2017 (4)
    • Desember 2016 (1)
    • November 2016 (2)
    • Oktober 2016 (1)

    Para Pembaca

    Facebook Twitter Instagram Google Plus

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top