Pages

  • SINI GUA BILANGIN
  • Sini Kenalan !
Instagram Facebook Twitter

Sini Gua Bilangin!

Ekskresi Hati dan Pikiran, dari Insan yang Sok Tahu.

    • SINI GUA BILANGIN
    • SINI KENALAN

    Aku melihat dunia dari balik kaca. Melayang dengan kaki di atas kepala. Sesekali berenang dalam hampa udara, terhuyung, kemudian kembali menatap planet ke tiga dalam tata surya.

    “Aku seharusnya sudah sembuh..., kan ?”

    Original Image from GOOGLE


    Dalam rangka kabur dari situasi, Aku memilih galaksi. Meninggalkan bumi dengan hanya membawa diri. Melintas lapisan udara setara awan, lalu tiba di pintu terluar planet ini.

    Aku mempersilahkan diriku tenggelam dalam suasana. Disusul takjub, oleh visual maha indah Andromeda. Gugus – gugus bintang, asteroid, planet, juga kenangan.  

    Iya, Kenangan. Kenangan memang indah bukan ? Apalagi kalau dilihat kembali dari posisi serta situasi yang berbeda. Jauh di atas Bumi misalnya. jauh dari subjek, jauh dari luka.

    Seolah - olah terlihat lemah ya ? Biarlah. Aku memang seorang terdakwa dari kalimat, “Yang lari dari masalah, hanyalah orang – orang lemah.” Tapi menurutku, untuk bisa sekuat Sang Surya, Aku harus mencicipi rasanya jatuh seperti bintang ke arah daratan yang paling rendah.

    Jadi saat ini, Aku hanya butuh lari. Ralat, Aku butuh sembuh.

    Dan proses untuk sembuh itu tidak mudah. Buktinya saja, Aku perlu lari dari Bumi. Dengan harapan, perbedaan jarak yang tidak biasa, bisa membantuku berpikir berulang - kali.

    Tetapi, ‘Luka’, adalah sesuatu yang tidak pernah main – main. Seperti bekas meteor pada bulan, luka bisa merubah bentuk seseorang. Dan hebatnya lagi, sama seperti batu – batuan di angkasa yang tidak sengaja menabrak planet. ‘Luka’, bisa menghancurkan siapa saja dengan tiba – tiba.

    Untuk sembuh dari luka, bukannya tidak bisa, tapi tentu perlu waktu yang lebih dari biasanya. Tidak melulu harus lama, namun tidak sebentar juga. Beberapa berkata, “Tergantung..” Jadi, satuan waktu untuk pulih, itu relatif.

    Buatku, di atas sini, di Galaksi, juga tidak banyak yang bisa dilakukan. Karena sejauh apapun kita terbang, luka pasti akan tetap ada. Luka pasti akan tetap kembali.

    Ditemani planet yang ukurannya berkali – kali lipat lebih besar dari tubuhku, Aku ter-intimidasi. Takut, dan sesak. Sempat berpikir, “Sesuatu yang se-raksasa ini, Yang kuat dan yang se-dewasa ini, mana mungkin perlu lari dari sesuatu. Ya kan ?”

    Aku merasa kecil, di ruang hampa penuh Raja.

    Aku biarkan pikiranku berkubang dalam kebingungan. Tanpa benar – benar tau cara untuk sembuh, Aku menikmati perjalanan.

    Atau mungkin, ini adalah salah satu jawabannya ? Berjalan ? Bergerak ? Pindah ? Bisa jadi. Aku mulai merasa seperti Ilmuwan, meski ber-tualang seperti Antariksawan. Bertanya ini – itu, mencari jawaban.

    Namun, sampai bisa sembuh sepenuhnya, begini rasanya tidak apa. Lari, juga proses bukan ?

    .

    Lalu, mengapa galaksi ?

    Galaksi itu pendengar yang baik. Ia tenang, meski ramai oleh asteroid yang saling beradu kuat. Ia dewasa, meski hanya sering jadi tempat pelarian bintang – bintang yang mati. Dan yang paling ku suka, Ia tidak menghakimi. Seberapa pun menjijikannya seseorang, setiap cerita tetap akan dinikmati.

    Di atas sini, Seseorang bisa bebas bersenang – senang dengan emosi. Menampakkan wajah terjeleknya saat marah, sedih, bahkan gila. Yang mungkin mereka bungkus sendiri, tidak pernah ditunjukkan kepada dunia.

    Hanya Raja – Raja raksasa ini yang menjadi saksi. Membiarkan orang asing sepertiku melepas emosi. Tidak membatasi, tidak menjadi juri.

    Mereka, Galaksi beserta isinya, seperti memberikan sebuah tempat, sebuah ruang, untuk orang – orang yang membutuhkan. Membutuhkan apa ? Apa saja. Karena Galaksi, tidak pernah memilah siapa saja yang boleh memeluknya.

    Galaksi tidak diciptakan hanya untuk dikagumi. Galaksi (beserta isinya), bisa menolong seseorang dengan caranya sendiri.


    Aku salah satu pasiennya.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Siapa Ini ?

    Foto Profil 2020

    Jo Reha

    Hallo ! Apa kabar ? Saya Jo, yang biasanya nulis di blog ini. Maaf ya kalau tulisannya kurang jelas atau enggak masuk akal. Karena memang begitu Saya orangnya.

    Mikirnya kejauhan, Imajinasinya ketinggian. Jadi, salam kenal !

    Lebih Lanjut

    • facebook
    • twitter
    • instagram
    • youtube

    Bacaan Terbaik

    • Sudut Bumi Paling 'Edan'
    • The Game of Waiting
    • Pemeran, Penonton, dan Suntik Silikon
    • Galaksi, Ini dan Itu.

    Bacaan Terbaru

    Labels

    bekasi cerpen curhat kritik mikir Personal Thought random santai

    Arsip Blog

    • Oktober 2020 (1)
    • Agustus 2020 (1)
    • Januari 2020 (1)
    • November 2019 (1)
    • Agustus 2019 (1)
    • September 2018 (1)
    • Agustus 2018 (1)
    • Juli 2018 (2)
    • Januari 2018 (1)
    • November 2017 (1)
    • Juli 2017 (1)
    • April 2017 (3)
    • Februari 2017 (3)
    • Januari 2017 (4)
    • Desember 2016 (1)
    • November 2016 (2)
    • Oktober 2016 (1)

    Para Pembaca

    Facebook Twitter Instagram Google Plus

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top